Selasa, 11 Mei 2010
OPENING IN MAY AT KELAPA GADING
Teras Organik is opening in May at Jl. Kelapa Kopyor Raya CE2 No.3, Kelapa Gading! We are providing you a healthier life, soon!
Rabu, 21 April 2010
Departemen Pertanian: Indonesia Go Organic 2010
GO ORGANIK 2010!
Ayo dukung Indonesia Go Organic 2010 dengan mulai mengkonsumsi produk pangan organik!
"Live Healthy, Live Happy!"
Selasa, 20 April 2010
You Are What You Eat. THINK ORGANIC!
- Sayuran organik mengandung zat antioksidan 10-50 % di atas sayuran non-organik. Zat antioksidan dikenal sebagai tentara pembasmi radikal bebas yang mendorong terjadinya berbagai gangguan kesehatan, termasuk kanker.
- Sup sayuran non-organik mengandung asam salilisilat hampir enam kali lipat sup sayuran organik. Secara alami, kandungan asam salisilat dalam tanaman berguna untuk bertahan dari serangan penyakit. Asupan asam salisilat berlebihan dalam tubuh kita merangsang pengerasan dinding pembuluh darah dan bahkan kanker saluran pencernaan.
- Sayuran dan buah organik mengandung vitamin C dan mineral esensial, seperti kalsium, fosfor, magnesium, zat besi dan krom, lebih tinggi dibanding dengan yang non-organik.
- Kandungan nitrat dalam sayuran dan buah organik 25% lebih rendah daripada non-organik. Peneliti dari Glasgow University di Inggris, menemukan hubungan antara kandungan nitrat dalam sayuran dengan kanker kerongkongan dan diperkirakan menimbulkan lebih dari 3000 pengidap per tahun di dunia. Peningkatan kandungan nitrat dalam sayuran non organik serta melonjaknya pengidap kanker diduga akibat terlalu banyaknya penggunaan pupuk dalam program intensifikasi pertanian.
Back to Nature
Bahan pangan yang dibudidayakan secara organik menggunakan teknologi alami, yaitu:
- Penggunaan pupuk alam (pupuk kompos dan kandang) yang digunakan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Dengan demikian, populasi cacing tanah akan meningkat dan tanah menjadi kaya akan nitrogen dan menjadi subur dengan sendirinya.
- Penanggulangan hama dengan menanam secara selang-seling sehingga serangan hama tertentu bisa diputus mata rantainya. Selain itu, bila perlu dilakukan pemberian pestisida hayati (berupa musuh atau hama alami yang sengaja diternak oleh petani) dan pestisida nabati (berupa tanaman-tanaman pengendali hama penyakit yang diracik menjadi cairan obat bagi tanaman).
Konsep 'alami' inilah yang menjadi ciri khas dari pangan organik, dan harusnya dapat menjadi kepuasan tersendiri bagi konsumen karena telah berpartisipasi turut merawat alam sekitar kita. Alam telah memberikan yang terbaik bagi kita dan oleh sebab itu, kita harus mengembalikan yang terbaik juga bagi alam. Dengan mengkonsumsi tanaman organik, maka selain tubuh menjadi lebih sehat, kita secara tidak langsung turut menjaga kelestarian lingkungan.